Permintaan Masih Rendah, Ekspor Karet Lesu

Anata Lu’luul Jannah | Senin, 15/06/2020 10:46 WIB
Permintaan Masih Rendah, Ekspor Karet Lesu Karet Alam (Doc: Istimewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Indonesia merupakan negara produsen karet alam terbesar kedua setelah setelah Thailand. Sebagai salah satu produsen terbesar, tentunya negara mampu mensupply kebutuhan permintaan. Sayangnya permintaan karet dunia saat ini masih terbilang rendah dibandingkan dengan total produksi yang ada.

Menteri Perindustrian, Agus mengatakan salah satu penyebab rendahnya harga karet alam adalah produksi yang over supply serta menurunnya permintaan di pasar global.

“Kondisi ini juga berpengaruh pada kesejahteraan petani karet, menurunnya penghasilan bersih dari perusahaan karet dan menurunnya nilai ekspor,” paparnya di Jakarta, Minggu 14 Juni 2020.

Rendahnya harga karet ini menurutnya terjadi sejak tahun 2011 yang mencapai USD1,36 per kg. Padahal jika dicermati lebih lanjut, sektor ini sebetulnya berkontribusi cukup besar terhadap perolehan devisa negara hingga USD3,422 miliar pada tahun 2019.

Lebih lanjut dengan besarnya jumlah Industri karet alam di Indonesia, sektor ini juga mampu membuka lapangan kerja sebanyak 60.000 orang.

Pihaknya menjelaskan dengan potensi SDA dan SDM sebesar itu, pemerintah berupaya untuk mendorong produktivitas agar dapat tercip peluang baru bagi sektor industri karet.

“Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan harga karet alam salah satunya melalui peningkatan penyerapan oleh industri dalam negeri. Selanjutnya, Kemenperin bersama Kementerian PUPR telah menginisiasi kerja sama pada tahun 2016, dengan melakukan uji gelar di lima lokasi menggunakan modifikasi aspal yang dicampur beberapa bahan, yaitu lateks pravulkanisasi, masterbatch kompon karet padat, dan serbuk karet alam teraktivasi (SKAT),” jelasnya.

Menperin menyampaikan, pihaknya terus mengupayakan agar industri dapat terus berproduksi serta meningkatkan kinerjanya, mengingat kontribusi penting industri karet alam terhadap pengembangan industri di dalam negeri.

 


Berita Terkait :