Pelaku Bisnis Harus Beradaptasi dengan Kondisi ‘New Normal’

Anata Lu’luul Jannah | Jum'at, 29/05/2020 16:01 WIB
Pelaku Bisnis Harus Beradaptasi dengan Kondisi ‘New Normal’ Pengusaha UMKM. (Foto: intitradacom)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Konsep ‘New Normal’ yang banyak digaungkan akhir - akhir ini sepertinya akan segera diterapkan. Kondisi ini mau tidak mau harus dihadapi terutama oleh para para pelaku usaha agar bisa bertahan terhadap perubahan massif yang segera terjadi.

General Manager (GM) Javadwipa Group, Achmad Fauzi dalam acara NgabuburIT Kadin Kadin yang digelar secara virtual pada Senin, menyampaikan bahwa sektor bisnis harus melakukan penyesuaian atas paradigma kerjanya sebagai jawaban atas perubahan pola pasar dalam new normal.

“Bisnis harus melakukan perubahan paradigma untuk mengantisipasi perubahan perilaku konsumen atau pasar,” demikian kutipan pernyataan Fauzi melalui keterangan resmi Laman Kadin, 27 Mei 2020.

Mengingat pasar meminta hasil yang minimal sama seperti sebelum new normal dalam berbagai pembatasan, maka kinerja bisnis harus semakin fleksibel namun lebih efektif. Artinya dunia bisnis menerapkan hal tersebut karena stakeholder dan pasar meminta demikian

Fauzi menjelaskan bahwa hal yang pasti terjadi dalam kondisi new normal adalah perubahan perilaku konsumen dan habit pasar sebagai akibat harus dilakukannya sejumlah protokol kesehatan terkait Covid-19.

"Yang paling pasti masyarakat pengguna akan lebih memilih penggunaan pola sosial berjarak namun menginginkan metode yang bisa menghasilkan hal yang sama dengan perilaku sebelum pandemi. Bagaimana bentuk riilnya memang belum nampak seperti apa, tapi di sisi telekomunikasi tandanya sudah mulai muncul," tambahnya.

Telkom melaporkan bahwa di era new normal permintaan pasang baru jaringan internet naik tinggi, sehingga bisa dilihat kebiasaan konsumen sudah mulai bergeser lebih massif menggunakan internet. Dengan demikian dipastikan pasar- pasar baru  akan tercipta atau setidaknya muncul reorientasi pasar menyesuaikan dengan kondisi masyarakat konsumen. Kebutuhan kebutuhan baru akan muncul sebagai bagian dari perubahan sosial.

"Sebagai point kedua, yang penting di era digital, adalah bagaimana pengusaha menguasai ekosistem digital, itu yang bisa membuat kita menang. Dan yang juga penting adalah data, karena sangat valueable. Untuk bisa menang, kita harus tahu siapa yang mengontrol data kita, siapa yang memiliki data kita" tambahnya.


Berita Terkait :