Ilustrasi. Jepang alami resesi (Foto: Suitcase Magazine)
JEPANG, RADARBANGSA.COM - Jepang telah jatuh ke dalam resesi untuk pertama kalinya sejak tahun 2015 karena ekonomi yang terus memburuk akibat pandemi corona.
Dikutip dari BBC, Produk Domestik Bruto (PDB) negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia ini menyusut dan hanya mencapai 3,4 persen di Triwulan Pertama Tahun 2020.
Selama pandemi, Jepang memang tidak menerapkan kebijakan ‘lockdown’ akan tetapi pemerintah mengeluarkan kebijakan darurat pada bulan April yang mempengaruhi rantai pasokan dan bisnis di negara tersebut.
“Terjadi penurunan berturut turut sebesar 3,4% di Triwulan I 2020 yang melanjutkan tren penurunan 6,4% di Triwulan IV terakhir 2019, hal ini mendorong Jepang ke dalam resesi secara teknis,” demikian pernyataan dari Analis BBC.
Demikian juga prediksi yang datang dari analisis Reuters yang memperkirakan ekonomi negara itu menyusut 22% selama periode April-Juni, yang akan menjadi penurunan terbesar dalam catatan. Saat ini, konsumen di Jepang telah terkena dampak ganda dari coronavirus dengan kenaikan pajak penjualan dari 8% menjadi 10% pada Oktober.
Perlu diketahui, ekonomi Jepang sangat bergantung pada ekspor barang-barang dan saat ini memiliki sedikit kendali atas penurunan permintaan konsumen di negara-negara lain sebagai dampak dari pandemi corona. Banyak merek terbesarnya, seperti perusahaan mobil Toyota dan Honda, mengalami penurunan penjualan di seluruh dunia.
