Kuartal I, Utang Luar Negeri Tembus Rp 5.788 Triliun

Anata Lu’luul Jannah | Jum'at, 15/05/2020 10:03 WIB
Kuartal I, Utang Luar Negeri Tembus Rp 5.788 Triliun Rupiah (Foto: Istimewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan I 2020 menembus angka 389,3 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp 5.788 Triliun Rupiah (Kurs 14.868).

ULN ini terdiri dari ULN sektor publik (Pemerintah dan bank sentral) dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN). BI mencatat pertumbuhan ULN sektor publik sebesar 183,8 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 2.733 Triliun Rupiah. Pertumbuhan ini lanjut BI lebih lambat jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Pada akhir triwulan I 2020, ULN Pemerintah tercatat sebesar 181,0 miliar dolar AS atau terkontraksi -3,6%, berbalik dari kondisi triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 9,1% (yoy). Beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan posisi ULN Pemerintah ini antara lain arus modal keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan pembayaran SBN yang telah jatuh tempo.

“Pengelolaan ULN Pemerintah dilakukan secara hati-hati dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas pada sektor produktif yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” demikian ungkap Direktur Komunikasi BI, Onny Widjanarko pada Jumat, 15 Mei 2020.

Beberapa sektor produktif yang tercakup adalah sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial(23,1% dari total ULN Pemerintah), sektor konstruksi (16,3%), sektor jasa pendidikan (16,0%), sektor jasa keuangan dan asuransi (13,3%), serta sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,5%).

Sementara itu untuk ULN di sektor swasta (termasuk BUMN), BI mencatat besaran ULN adalah 205,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 3.052 Triliun. Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, pertumbuhan ini jauh lebih lambat yang hanya tumbuh 0,5% dari periode sebelumnya sebesar 7,8%.

Faktor yang mempengaruhi perlambatan pertumbuhan ULN adalah kontraksi pertumbuhan ULN lembaga keuangan dan melambatnya pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan.

Pada akhir triwulan I 2020, ULN lembaga keuangan terkontraksi -2,3% (yoy), berbalik arah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,6% (yoy). ULN perusahaan bukan lembaga keuangan juga tumbuh melambat dari 7,6% (yoy) pada triwulan IV 2019 menjadi 6,7% (yoy) pada triwulan I 2020.

Beberapa sektor dengan pangsa ULN terbesar, yakni mencapai 77,7% dari total ULN swasta, adalah sektor jasa keuangan & asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas & udara dingin (LGA), sektor pertambangan & penggalian, dan sektor industri pengolahan.

BI menyimpulkan bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Di samping itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 88,4% dari total ULN.

“Bank Indonesia dan Pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menyokong pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” pungkas Onny.

TAG : ULN , Utang , BI