Permintaan Eskpor Serabut Kelapa ke China Masih Tinggi

Anata Lu’luul Jannah | Kamis, 30/04/2020 12:53 WIB
Permintaan Eskpor Serabut Kelapa ke China Masih Tinggi Serabut Kelapa dijual di Pasar (Foto: Trubus Online)

CAKUNG, RADARBANGSA.COM – Permintaan pasar Global terhadap produk sabut kelapa Indonesia terbilang tinggi. Saat ini pemerintah menilai prospek eskpor komoditas tersebut masih sangat penting untuk ditingkatkan.

Sebelumnya, Badan Karantina Pertanian melakukan sertifikasi terhadap 100 ton serabut kelapa produksi asal Jawa Barat tujuan Cina. Total nilai ekspor serabut kelapa yang berasal dari petani Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis dan Pangandaran ini mencapai Rp 396 juta. 

Kepala Karantina Pertanian Tanjung Priok, Purwo Widiarto menjelaskan dari data tahun 2020 periode Januari – April, ekspor serabut kelapa mencapai 1,5 ribu ton senilai Rp 8 miliar dengan negara tujuan terbanyak adalah Cina. Kemudian diikuti pelanggan pasar global lain yakni negara Jepang, Korea Selatan, Sri Lanka hingga Jerman.

“Selama empat bulan terakhir, ekspor serabut kelapa terus menunjukkan peningkatan setiap bulannya, fenomena ini menggeser stigma bahwa serabut yang dulu dianggap limbah, kini malah mampu menyumbang devisa bagi negara," ujar Purwo dalam siara pers, Kamis 30 April 2020.

Menurut Stanley Aliwarga selaku pihak yang dikuasakan oleh PT. Nusantara Sukses Sentosa, serabut kelapa meski termasuk dalam salah satu jenis limbah, namun dapat dimanfaatkan menjadi banyak hal seperti sebagai media tanam, antara lain di Korea dan Jepang. 

Di Jerman, sejumlah perusahaan otomotif menggunakan sabut kelapa sebagai salah satu bahan baku jok mobil. Selain itu, sabut kelapa dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan, bahan bakar, pupuk organik dan briket, serta sebagai komponen alat penyaring air.

“Sejak awal tahun ini sesuai permintaan Cina, kami sudah mengekspor serabut kelapa yang telah disertifikasi oleh pihak Karantina Pertanian Tanjung Priok sebanyak 304 ton, dan jika dirupiahkan sekitar Rp 1,2 miliar,” tambahnya.

Berdasarkan data otomasi karantina pertanian, periode sepanjang tahun 2019 ekspor serabut kelapa tertinggi yaitu tujuan Cina dengan volume 5,4 ribu ton sebanyak 100 kali pengiriman. Diikuti ekspor tujuan Jepang dengan frekuensi pengiriman sebanyak 16 kali dan volume 972 ton. Selanjutnya diikuti negara tujuan Korea Selatan dengan volume 419 ton yang dikirim sebanyak 29 kali. Kemudian tujuan Thailand dengan volume 164 ton yang dikirim sebanyak dua kali. Diikuti Korea Utara sebanyak 18 ton dengan satu kali pengiriman. Selain itu tujuan Sri Lanka dikirim sebanyak 2 kali dengan volume 6 ton. Selanjutnya ekspor tujuan Afrika Selatan dengan volume 2 ton dan Jerman 0,25 kilogram dengan masing – masing satu kali pengiriman. 

 


Berita Terkait :