Pasokan Melimpah, Bawang Merah Pati Siap Guyur Pasar

Anata Lu’luul Jannah | Senin, 27/04/2020 14:03 WIB
Pasokan Melimpah, Bawang Merah Pati Siap Guyur Pasar Komoditas Bawang Merah (Foto: beritasatucom)

PATI, RADARBANGSA.COM - Kabupaten Pati yang terletak di pesisir Utara Jawa merupakan salah satu penghasil bawang merah terbesar di Jawa Tengah setelah Brebes dan Demak.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan Pada Bulan April, setidaknya terdapat 549 hektar pertanaman bawang merah yang siap panen. Dengan luasan panen tersebut dipastikan mampu mendukung suplai bawang merah nasional terutama menjelang lebaran nanti. Meskipun wilayah Pati ditetapkan sebagai salah satu zona merah pandemi covid-19, tak menyurutkan semangat petani bawang merah setempat untuk tetap beraktifitas di lahan. 

“Kami saksikan sendiri betapa gigihnya petani bawang merah Pati dalam bekerja di lahan. Mereka seakan tidak gentar dengan Covid-19 yang menghantui masyarakat kebanyakan. Tetap bekerja di lahan namun protokol kesehatan juga tetap dijaga. Ini patut diapresiasi,” pungkasnya, Jum’at, 24 April 2020.

Pihaknya juga melakukan pantauan langsung di 3 lokasi sekaligus yakni Desa Ngurensiti dan Desa Bangsalrejo, Kecamatan Wedarijeksa serta Desa Tegal Arum, Kecamatan Jaken.

“Hasil pantauan langsung hamparan pertanaman bawang merah disini sangat luar biasa. Bahkan di Kecamatan Jaken tanam bawang merah bisa dilakukan sepanjang tahun, bisa 4-5 kali setahun. Semakin meyakinkan kami bahwa pasokan menjelang lebaran nanti bakalan aman terkendali,” tukas Anton optimis.

Anton menyampaikan bahwa Pemerintah akan selalu hadir di tengah-tengah petani. Mengantisipasi kecenderungaan fluktuasi harga di lapangan serta mencermati perkembangannya dan segera melakukan tindakan antisipasi dini. 

“Apabila harga tinggi dan menyentuh harga yang tidak wajar, maka dilakukan pemindahan hasil produksi dari daerah surplus ke daerah minus dengan membiayai ongkos kirimnya. Sedangkan jika harga jatuh, maka mendorong petani melakukan tunda jual dengan penyimpanan hasil produksi pada gudang-gudang berpendingan dijual sampai harga membaik, “ ujarnya.

 


Berita Terkait :