Dampak Pandemi, FAO Peringatkan Sebanyak 17 Juta Masyarakat Bisa Alami Krisis Pangan

Anata Lu’luul Jannah | Kamis, 23/04/2020 13:53 WIB
Dampak Pandemi, FAO Peringatkan Sebanyak 17 Juta Masyarakat Bisa Alami Krisis Pangan Direktur Jenderal FAO, QU Dongyu (Doc: Voa)

ROMA, RADARBANGSA.COM - Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) memperingatkan untuk waspada terhadap krisis pangan di kondisi seperti ini.

Direktur Jenderal FAO, QU Dongyu mengatakan dengan adanya konflik, cuaca ekstrem, guncangan ekonomi dan sekarang Pandemi COVID-19, kemungkinan akan mendorong lebih banyak orang ke kelangkaan pangan akut. Untuk itu menurutnya, diperlukan suatu tindakan yang koheren di masyarakat untuk melakukan pembangunan dan perdamaian, demi mengatasi akar penyebab yang dapat melanggengkan krisis pangan yang ada.

"Kita perlu pencegahan, karena ramalan untuk ketahanan pangan pada tahun 2020 terlihat suram," katanya sambil merujuk pada temuan utama laporan.

Ketua FAO menekankan bahwa negara tidak boleh mengabaikan dampak pandemi COVID-19 terhadap ketahanan pangan dunia yang saat ini memah sedang rentan.

Qu mempresentasikan temuan-temuan utama Laporan Global tentang Krisis Pangan. Menurut laporan tersebut, bahkan sebelum dampak pandemi COVID-19 menghantam sistem pangan global dan mata pencaharian jutaan orang di awal tahun, sebanyak 135 juta orang di 55 negara sudah terjebak dalam situasi krisis pangan. Mereka tengah berjuang untuk mengatasi  tingkat kelaparan yang tinggi.

“Ini adalah angka tertinggi dalam empat tahun terakhir. Hampir 60 persen dari semua orang di 2019 menghadapi kelaparan akut dalam konteks konflik atau ketidakstabilan,” jelasnya dalam keterangan resmi FAO, Selasa, 21 April 2020.

Dalam konteks ini, Direktur Jenderal FAO menyatakan keprihatinan tentang situasi di Sudan Selatan, di mana lebih dari setengah populasi diperkirakan akan menghadapi tingkat krisis kelangkaan pangan atau lebih buruk, dan di Yaman, wilayah yang menjadi krisis pangan dan gizi buruk terburuk di dunia.

“Dengan jumlah fenomena kelangkaan pangan yang ada, diperkirakan jumlah masyarakat yang akan menghadapi situasi kelaparan pada tahun 2020 melebihi 17 juta,” jelasnya lagi.

Sebagai kesimpulan, Qu mengatakan bahwa FAO akan terus mendukung Dewan Keamanan dengan memberikan konsultasi profesional dan informasi terkini serta analisis tentang ketahanan pangan untuk memfasilitasi tindakan Dewan dalam mencegah krisis pangan.


Berita Terkait :