Pesawat Citilink. (Foto: citilinkcoid)
JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Beberapa bulan ini pemerintah mengupayakan strategi untuk menggenjot kembali sektor pariwisata. Hal ini disebabkan oleh penyebaran wabah Corona atau COVID 19 yang melumpuhkan sektor pariwisata RI.
Dikabarkan telah terjadi penurunan pergerakan pesawat di bandara dari semula 470-480 pergerakan pesawat menjadi hanya kurang lebih 400 pergerakan.
Menanggapi hal ini, pemerintah bersama dengan stakeholder penerbangan bersepakat untuk mengeluarkan kebijakan pemberian insentif demi menurunkan tarif penerbangan kesepuluh Destinasi Wisata yang dianggap strategis.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menjelaskan, pemberian diskon tarif insentif ini diberikan untuk semua penerbangan menuju 10 destinasi wisata.
Sesuai kesepakatan, kesepuluh destinasi ini adalah Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Toba (Silangit), Tanjung Pandan dan Tanjung Pinang. Untuk pengenaan tarif diskon pesawat yang diberikan maskapai bisa mencapai 40-50 persen.
"(Diskon) tiketnya tidak hanya dari Jakarta saja, dari destinasi manapun sepanjang tujuannya ke 10 destinasi itu diberikan diskon. Kemudian diskonnya untuk pulang-pergi ya. Kita konsisten," sebut Novie.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers menyebut pemerintah mengalokasikan dana APBN sekitar Rp 500 miliar untuk memberikan diskon tarif sebesar 30 persen.
Diskon tarif diberikan kepada 25 persen dari total jumlah penumpang dalam satu penerbangan dari dan ke 10 Destinasi tersebut.
Kebijakan ini berlaku mulai bulan Maret 2020 sampai dengan Mei 2020 dan akan dilakukan evaluasi secara berkala.
