Menaker Ida Fauziyah Minta Perusahaan Beri Pelatihan Kerja untuk Karyawan

Rahmad Novandri | Jum'at, 07/02/2020 19:35 WIB
Menaker Ida Fauziyah Minta Perusahaan Beri Pelatihan Kerja untuk Karyawan Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan RI). (Foto: twitter @KemnakerRI)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengajak praktisi dan pimpinan HRD/SDM untuk ikut membantu pemerintah berinvestasi SDM kepada pencari kerja maupun pekerja. Salah satunya dengan menyelenggarakan berbagai program peningkatan SDM melalui pendidikan dan pelatihan vokasi termasuk pemagangan.

Baca Juga: PMI Terinfeksi Virus Corona, Menaker: Kami Siap Beri Dukungan Apapun Bentuknya

Ida mengungkapkan, berdasarkan survei World Bank Enterprises, kurang dari 10 persen perusahaan di Indonesia memberikan pelatihan formal. Angka tersebut masih di bawah dari negara-negara tetangga seperti Vietnam yang mencapai 20 persen, Filipina (60 persen), dan Tiongkok (80 persen) perusahaannya terlibat aktif dalam meningkatkan kompetensi pegawainya.

"Investasi pada pengembangan SDM khususnya bidang pelatihan penting kita formulasikan bersama untuk mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju sebagaimana harapan Bapak Presiden Joko Widodo. Saya mengajak perusahaan bahu membahu mewujudkan SDM yang unggul di Indonesia," paparnya saat memberikan sambutan dalam acara pertemuan reguler Human Resources Directors Indonesia (HRDI) di Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020.

Menurut Menaker Ida, perusahaan di Indonesia sulit investasi pelatihan karena beberapa faktor, mulai dari biaya rekrutmen pegawai yang tinggi, penggunaan biro jasa untuk merekrut, pesangon yang memberatkan, hingga upah minimum yang belum sejalan dengan produktivitas pekerja. "Sehingga cost (pembiayaan) SDM di perusahaan banyak habis untuk memfasilitasi hal-hal diluar pelatihan," kata Ida.

Meskipun begitu, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu sangat memahami filosofi dunia usaha di seluruh dunia bergerak secara sangat sederhana. Yaitu mencari untung (profit oriented). Tanpa keuntungan yang jelas, tidak mungkin suatu perusahaan mau berinvestasi kepada hal-hal jangka menengah dan panjang seperti SDM. Perusahaan besar karena skala ekonomi yang besar, cenderung bisa untung lebih besar, dan pada akhirnya bisa berinvestasi pada SDM.

Ida berharap, perusahaan berpartisipasi aktif dalam program pemerintah terkait pengembangan SDM. Hal itu diantaranya program Kartu Prakerja (dengan menyediakan lowongan kerja dan pemagangan, serta terlibat menjadi training center); Program BLK Komunitas dan menggunakan SISNAKER (Sistem Informasi Ketenagakerjaan) dalam seluruh urusan ketenagakerjaan.

Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Terbitkan Surat Edaran Khusus Waspada Virus Corona

Sementara Reza Widyaprastha Ketua HRDI dan Direktur SDM Jababeka Grup mengatakan tujuan dibentuknya HRDI sebagai bentuk tanggung jawab kepada bangsa dan negara dalam pengelolaan SDM yang unggul maju dan kompeten. "Kita mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM di perusahaan-perusahaan yang pada akhirnya memberikan manfaat optimal bagi perusahaan,"kata Reza.

Sebagaimana diketahui, hadir dalam kesempatan ini 190 Direktur HR perusahaan terkemuka di berbagai bidang, yang mengelola 3 juta karyawan di Indonesia.