Agus Suparmanto Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Peningkatan Kerja Sama Perdagangan

M. Isa | Kamis, 23/01/2020 17:01 WIB
Agus Suparmanto Tekankan Pentingnya Kolaborasi dalam Peningkatan Kerja Sama Perdagangan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (foto: Humas Kemendag)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Peningkatan kerja sama perdagangan yang maksimal dapat dilakukan dengan mewujudkan kolaborasi yang lebih erat antara Indonesia dengan negara-negara mitra dagang di pasar global. Hal tersebut diutarakan Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto dalam diskusi Ministerial Sessions di Davos, Swiss, Rabu (22/1). Diskusi panel tersebut berlangsung di Paviliun Indonesia di sela-sela World Economic Forum (WEF) 2020.

“Kolaborasi yang lebih erat harus dapat diwujudkan jika ingin memaksimalkan peningkatan kerja sama perdagangan. Semangat kolaborasi harus dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan bersama untuk menghadapi perubahan-perubahan ekonomi global,” jelas Mendag Agus dalam rilisnya, Kamis 23 Januari 2020.

Dalam paparannya yang bertajuk “Governments Strategy Advancing Nation’s Productivity and Export”, Mendag Agus menyatakan, saat ini Indonesia berkomitmen semakin aktif turut serta dalam perdagangan global. Salah satu wujud komitmennya adalah Kemendag menargetkan penyelesaian lebih dari 20 perjanjian perdagangan internasional dengan negara-negara mitra dalam waktu lima tahun ke depan.

Kemendag juga berkomitmen meningkatkan daya saing produk-produk ekspor Indonesia dan membuka pasar-pasar baru untuk ekspor produk Indonesia di masa depan sebagai bagian dari rantai nilai global (global value chain).

Sementara itu, untuk menghadapi dinamika perdagangan global, Mendag Agus mengajak para buyer dan investor di WEF untuk bekerja sama meningkatkan daya saing perdagangan dan investasi di pasar global.

Selain Menteri Perdagangan, diskusi Ministerial Sessions juga menghadirkan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Dalam paparannya, Menko Airlangga menekankan pentingnya inovasi dan teknologi dalam perkembangan ekonomi termasuk penelitian dan pengembangan (research and development). Menko Perekonomian juga memaparkan kemajuan Kawasan Ekononi Khusus (KEK) di Indonesia baik yang fokus pada industri, logistik, maupun pariwisata.

Menko Airlangga selanjutnya mengajak para investor berinvestasi di Indonesia dengan berbagai perbaikan kemudahan iklim investasi yang lebih menarik dan kondusif.


Berita Terkait :