Pemerintah Perlu Lakukan Hilirisasi Karet untuk Bahan Bakar

Anata Lu’luul Jannah | Selasa, 21/01/2020 14:27 WIB
Pemerintah Perlu Lakukan Hilirisasi Karet untuk Bahan Bakar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Johnny Darmawan

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Johnny Darmawan mengatakan pemerintah perlu melakukan hilirisasi perkebunan karet untuk mendorong penggunaan bahan bakar berbasis karet alam.

“Biji karet itu masih dapat digunakan untuk menjadi bahan bakar nabati, selama ini yang hanya dipakai dari tanamam karet adalah latex, daripada bijih karet itu dibuang mending dimanfaatkan,” ujar Johnny di Menara Kadin, Jakarta, Senin, 20 Januari 2020.

Dalam kesempatan itu Kadin juga bekerjasama dengan Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) untuk mendorong penerapan teknologi bahan bakar nabati guna mendukung industri berbasis karet alam. 

Saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil karet terbesar di dunia dengan total produksi pada tahun 2019 mencapai 3,55 juta ton/tahun, dan luas seluruh area perkebunan karet di Indonesia mencapai 3,4 juta hektar.

Sebelumnya pemerintah telah melakukan upaya untuk mendorong penggunaan bahan bakar melalui Peraturan Presiden RI No.5 tahun 2006 dan Peraturan Menteri ESDM No.32 tahun 2008.
Kedua peraturan ini mentargetkan pemanfaatan BBN hingga 5% dari total energi primer pada tahun 2025, dan penggunaan bahan bakar nabati.

Sejauh ini setelah dikeluarkannya aturan tersebut pemanfaatan bahan bakar nabati belum pernah mencapai target. Sementara itu Petani juga mengalami kesulitan penjualan dan kesulitan meningkatkan harga karet.

Johnny berharap pemerintah dapat melakukan upaya hilirisasi bijih karet untuk memanfaatkan bijih karet sebagai bahan baku bakar nabati diringi dengan pemanfaatan teknologi dan ekonomi.


Berita Terkait :