Mata uang Rupiah. (Foto: industrycoid)
JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Jumat, 10 Januari 2019, Rupiah berada pada level Rp. 13.804 per dollar AS. Mengingat sentimen ekonomi global belum sepenuhya reda, maka angka ini jauh lebih baik dibanding dengan Vietnam (-0,01%), Thailand (-1,07%), Filipina (-0,02%) dan Malaysia (-0,01%).
Mengutip Data dari Bloomberg, Rupiah berada pada level Rp 13.804 per dollar AS atau menguat 50 poin sebesar 0,36 persen dibanding pada Hari Kamis sebesar Rp 13.854 per dollar AS dengan apresiasi sebesar 0,33 persen.
Pergerakan nilai tukar rupiah ini bisa terjadi beberapa hal. Mengutip dari laman @perekonomianri beberapa faktor pengaruh ini berasal dari Pemerintah AS dan China yang akan segera menandatangi perjanjian perdagangan fase I pada 15 Januari mendatang.
Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor meredanya ketegagangan Timur Tengah yakni antara AS dan Iran. Trump dalam pidatonya mengatakan bahwa As tidak mengenakan sanksi ekonomi ke Iran, hal ini mengindikasikan bahwa AS tidak akan menggunakann kekuatan militer.
Berdasarkan Siaran pers World Bank pada Rabu, 8 Januari 2020, Laporan Global Economic Prospect menunjukkan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2020 sebesar 2,5%.
Proyeksi ini didukung oleh kondisi investasi dan perdagangan yang pulih secara bertahap dari perlemahan tahun lalu meskipun resiko negatif masih ada.
