Kesempatan Pelaku Usaha Inggris Berbisnis di Indonesia Terbuka Lebar

Ahmad Zubaidi | Kamis, 14/11/2019 07:07 WIB
Kesempatan Pelaku Usaha Inggris Berbisnis di Indonesia Terbuka Lebar Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (gambar: gurupendidikan.co.id)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Duta Besar RI untuk Inggris, Dr. Rizal Sukma menyatakan saat ini adalah waktu yang tepat bagi pemerintah untuk memberikan proyeksi kebijakan bagi pera pelaku bisnis di Inggris.

“Saat ini merupakan momen yang sangat tepat untuk memberikan proyeksi kebijakan Indonesia 5 tahun ke depan bagi para pelaku bisnis di Inggris,” katanya saat memberi sambutan dalam pembukaan Indonesia Briefing tahun 2019, Selasa 12 November 2019.

Event briefing tahunan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Inggris dan Irlandia kepada pelaku usaha di Inggris, yang dilakukan berkolaborasi bersama Bank Indonesia dan UK ASEAN Business Council dilaksanakan di tengah-tengah fenomena keluarnya Inggris dari Uni Eropa dan pasca terbentuknya kabinet Indonesia Maju.

Kehadiran para narasumber dalam Indonesia Briefing 2019, diharapkan pemangku kepentingan di Inggris dapat memperoleh gambaran secara utuh proyeksi kebijakan 5 tahun ke depan.

“Kehadiran Dr. Aida Budiman, Mohammad Lutfi, dan Dr. Ninasapti Triaswati  tidak hanya akan memberikan gambaran komprehensif positif atas capaian pemerintah, namun juga pandangan kritis atas progress perkembangan dan langkah pemerintah saat ini guna memperbaiki berbagai tantangan yang masih dihadapi pemerintah dewasa ini,” tutur Rizal.

Melanjutkan sambutan Duta Besar RI, Direktur Eksekutif Bank Indonesia Dr. Aida Budiman menyoroti 3 isu utama, yakni stabilitas dan ketahanan ekonomi Indonesia, peran bank sentral melalui bauran kebijakan bank sentral untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung stabilitas sistem keuangan, dan prioritas ke depan Indonesia melalui ekspor, upaya menarik investasi dan peningkatan peran digital ekonomi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Perekonomian Indonesia masih stabil di tengah pelemahan pertumbuhan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi masih diprediksi di kisaran 5% dengan tingkat inflasi masih dapat dipertahankan di kisaran 3.5%±1%, lebih baik dibandingkan negara-negara di kawasan lainnya", tandas Aida Budiman.

Bank Indonesia, bersama pemangku kepentingan lainnya bekerja bersama untuk mendukung 5 prioritas cabinet Jokowi di sektor human capital development, pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, simplifikasi regulasi yang menghambat investasi, dan transformasi ekonomi.

Menurut Aida, sinergi ini dilakukan antara lain melalui koordinasi rutin untuk membahas situasi fiskal dan moneter, koordinasi untuk mengelola current account deficit melalui pengembangan manufaktur, pariwisata,dan industri maritim, melalui bauran inovasi dalam pembiayaan pembangunan, dan pengembangan kebijakan di sektor digital ekonomi dan sektor finansial.

“Diharapkan melalui bauran kebijakan termasuk inovasi dalam pembiayaan pembangunan, dan pengembangan kebijakan di sektor ekonomi dan keuangan digital guna mendukung 5 prioritas pemerintah tersebut, Indonesia akan memenuhi ambisinya sebagai high income country,” tukas Aida.


Berita Terkait :