Kembangkan ekonomi Warga Nahdliyin, HPN dan Muslimat NU Jalin Kerja Sama

Rahmad Novandri | Jum'at, 06/04/2018 19:20 WIB
Kembangkan ekonomi Warga Nahdliyin, HPN dan Muslimat NU Jalin Kerja Sama PP Muslimat NU menjalin kerjasama dengan DPP Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) di gedung PBNU, Jakarta, Jumat (6/4). (Foto: NU Online)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) dan Pimpinan Pusat Muslimat NU menjalin kerja sama memperkuat pemasaran (marketing) produk-produk makanan, kerajinan, dan lain-lain. Kerja sama ini sebagai bagian pengembangan ekonomi warga NU (Nahdliyin).

Adapun produk-produk yang akan dipasarkan adalah hasil olahan kreatif kader Muslimat NU di berbagai daerah sehingga jangkauan pasar semakin luas dan produk dikenal oleh masyarakat sebagai produk olahan asli daerah.

Ketua II PP Muslimat NU Nyai Hj Nurhayati Said Aqil Siroj dalam pemaparannya menjelaskan, saat ini kader-kader Muslimat NU telah banyak menghasilkan produk-produk olahan kreatif.

“Tetapi, persoalan kami salah satunya adalah proses pemasaran, sehingga kerja sama ini bisa difokuskan ke arah sana,” ujar Nyai Nurhayati Said Aqil Siradj, Jumat, 6 April 2018, di Kantor PBNU Jakarta.

Menurut Nyai Said Aqil, usaha para kader Muslimat NU di berbagai daerah saat ini terintegrasi dengan koperasi primer dan Induk Koperasi Annisa (Inkopan) milik Muslimat NU. Kerja sama ini akan memudahkan produk terpasarkan dengan baik.

“Karena soal pemasaran ini, tentu saja HPN lebih banyak mempunyai pengalaman sebab berisi para pengusaha yang lebih banyak berinteraksi dengan konsumen,” tutur Nyai Nurhayati seperti dikutip dari laman nu.or.id.

Sementara itu, Ketua DPP HPN Abdul Kholik mengutarakan, produk-produk asli yang dihasilkan oleh para kader NU, terutama Muslimat merupakan program yang sangat baik.

“Apalagi produk yang dihasilkan asli daerah sesuai potensi dan ciri khas daerah masing-masing sehingga kerja sama ini penting,” ucap Abdul Kholik.

Selanjutnya, kerjasama antara PP Muslimat NU bersama HPN menghasilkan 3 hal penting yakni:

1. Pendataan potensi usaha ekonomi bagi orang perorangan maupun badan usaha di lingkungan Nahdlatul Ulama dan banom-banomnya.

2. Menawarkan pembiayaan untuk pengembangan usaha ekonomi industri rumahan maupun usaha berbasis ekonomi kreatif.

3. Menawarkan usaha penyediaan gerai-gerai atau kios di area strategis seperti bandara, khususnya produk busana Muslim yang menunjukkan identitas mayoritas masyarakat Indonesia.

Hadir dalam rapat kerja sama tersebut para pengurus dari masing-masing organisasi tersebut. Mereka berkomitmen menumbuhkan kemandirian ekonomi Nahdliyin sehingga tidak berhenti pada tataran pemberdayaan (empowering).


Berita Terkait :