Rangka jembatan baja terbesar usai dirakit di PAL Surabaya, kini sudah tiba di Jayapura dan siap dipasang (foto: liputan6com)
JAYAPURA, RADARBANGSA.COM - Setelah melalui proses persiapan yang matang, Jembatan Holtekamp akhirnya mulai dipasang di teluk Youtefa, Jayapura. Dengan bentang 400m dan lebar 23m. Jembatan empat jalur yang akan menghubungkan wilayah Hamidi dan Holtekamp ini memiliki berat sekitar 7000 ton.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setyadi Moerwanto yang hadir saat pemasangan itu, mengatakan setelah proses evaluasi dan pengujian oleh Komisi Keselamatan Konstruksi dan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan, proses dan metode pemasangan jembatan tersebut dinyatakan layak dan bisa dilanjutkan.
"Jembatan Holtekamp lulus dan pekerjaan bisa dilanjutkan," katanya di Jayapura Rabu 21 Februari 2018.
Dalam kesempatan yang sama, perancang erection Jembatan Holtekamp sekaligus Direktur Teknik PT. Waagner Biro Indonesia, Zdenek Fukar yang didampingi Engineering Manager, Demson Sihaloho dan Desain Engineer, Erwan Hong mengatakan proses pengangkatan Jembatan Holtekamp menggunakan metode strand lifting.
"Kami juga mempertimbangkan keadaan alam lingkungan seperti arus laut, pasang surut air laut dan kecepatan angin, pengangkatan jembatan dimulai pada saat pasang air laut tertinggi" kata Fukar.
Kerangka utama jembatan (berupa dua bentang tengah dengan sebutan Cendrawasih dan Kasuari) kini telah tiba di lokasi setelah sebelumnya dirakit di Surabaya. Menurut Fukar, kerangka Cendrawasih akan diangkat lebih dahulu pada hari ini, yang kemudian akan disusul dengan pengangkatan Kasuari.
"Pemasangan di lokasi ini merupakan tantangan tersendiri, karena alasan kelestarian lingkungan, tidak boleh ada komponen yang diturunkan ke darat untuk disimpan atau dirakit di darat," tambah Fukar.
Jika pekerjaan pemasangan selesai, maka total panjang jembatan Holtekamp secara keseluruhan adalah 732 meter. Jembatan dengan 4 lajur ini akan menjadi jembatan terbesar di Papua, dan jembatan baja terbesar di Indonesia.
