LSN 2017

Ponpes Darul Huda, Sang Juara LSN 2017

Rahmad Novandri | Senin, 30/10/2017 18:26 WIB
Ponpes Darul Huda, Sang Juara LSN 2017 Tim Darul Huda, Juara Liga Santri Nusantara 2017. (fjp)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Tim Darul Huda akhirnya menjadi sang juara Liga Santri Nusantara (LSN) 2017 setelah mengubur impian kesebelasan Darul Hikmah Kabupaten Cirebon, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gede Bage kota Bandung, Minggu, 29 Oktober 2017 malam.

Pesantren asal Ponorogo ini sukses mencetak 1 gol yang bertahan hingga akhir pertandingan melalui gelandang Fery. Gol tersebut sudah cukup mengantar Darul Huda membawa pulang Piala Bergilir dari Menpora dan hadiah uang senilai 100 juta rupiah.

Dilihat dari statistik Seri Nasional atau putaran final LSN 2017, Darul Huda menghuni di grup A melawan Walisongo Sragen, Nurul Fauzi Tasikmalaya, Hamzan Wadi, Dompu, Nusa Tenggara Barat. Dari 3 pertandingan mereka berhasil mengantongi 9 poin penuh yang diperoleh dari 4 gol yang dilesatkan ke gawang lawan, dan hanya kebobolan 1 gol saja.

Babak 16 besar, Darul Huda mengalahkan 3-0 Asshiddiqiyah Jakarta, kemudian di babak perempat final mengempaskan tim Al Husaeni Kabupaten Bandung 1-0, serta di babak semifinal menyudahi perlawanan Al Kahfi Kebumen dengan skor 0-2.

Dilansir dari nu.or.id, Agus Triyono yang juga official tim dan salah satu pengurus pesantren menerangkan, Pondok Pesantren Darul Huda tersebut berlokasi di Mayak, Tonatan, kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang didirikan oleh KH Hasyim Sholeh pada tahun 1968. Karakteristiknya menggunakan metode salafiyah haditsah, artinya melestarikan metode lama yang baik dan mengembangkan metode baru yang lebih baik, melalui bentuk pendidikan formal dan nonformal.

Dengan metode tersebut, santri Darul Huda dapat mempelajari ilmu pengetahuan agama Islam secara utuh, dalam arti tidak hanya mempelajari ilmu pengetahuan agama islam seperti syariat, tauhid dan tasawuf dalam rangka tafaqquh fid din, tetapi juga mempelajari ilmu pengetahuan agama Islam yang bersifat umum seperti fisika, kimia, biologi dan lain-lain dalam rangka tafakkur fi kholqillah.

Jumlah santri saat ini mencapai sekitar 6.700 santri yang terbagi dalam jenjang pendidikan formal meliputi MTs (sederajat SMP), MA (sederajat SMA), dan Madrasah Diniyah (MMH). Sedangkan pendidikan nonformal diselenggarakan dalam bentuk pengajian kitab-kitab kuning khas salafiyah.


Berita Terkait :